Di Mulai dari Kampung ikut mencerdaskan Bangsa

Senin, 09 November 2015

Melatih Anak Cinta Al-Qur’an

"Cinta Quran"
Melatih anak dekat dan cinta Al-Qur’an bukan mustahil tapi tidak juga semudah kita membalikkan telapak tangan. Dan semisal sudah hapal pun, menjaga agar anak tetap berdekatan dengan Kitabullah adalah sebuah tantangan yang tidaklah mudah dilewati.
Butuh sabar, telaten, terencana, bertarget. Saya ingin berbagi kisah tentang Hafshoh. Anak pertama saya. Usianya 2 tahun 7 bulan. Menginjak usianya yang hampir menyentuh tahun ke-3, dia menghapal Al-Zalzalah sekarang. Alhamdulillah.
Sejujurnya, saya tidaklah pernah terpikir bahwa anak seperti Hafshoh bisa. Tidak, sampai saya menonton Musa di usia 5 th 10 bulan dengan 29 juz di kepalanya, seorang hafidz cilik dari Bangka. Melalui video dari Rodja TV saya akhirnya mendapat tips-tips tentang mendidik anak cinta Al-Qur’an. Ayahnya menceritakan bagaimana dia memulai mengajarinya sejak usia yang sangat tidak terpikir dia akan hapal. Bahkan memang sebelum lahir pun anak sudah dikenalkan Al-Qur’an; dengan cara ibunya sering-sering membaca Al-Qur’an (ni sudah saya tahu sebelum saya menonton hafidz cilik tersebut).
Hapal Al-Qur’an nya Imam besar dahulu bukanlah sebuah dongeng. Zaman sekarang, dimana segalanya bisa dikatahui hanya lewat pencetan jari, hafidz cilik bisa tetap dibentuk.
Sewaktu melihat Musa, saya sempat berpikir, Hafshoh bisa gak ya?
Usia 1 tahun mendekati tahun ke 2, Hafshoh sempat kami talqin frasa surat An-Naas. “Qul a’uudzu” secara berulang. Tapi responnya negative. Ah, saya sempat berpikir, mungkin hanya orang tertentu saja. Di tengah pasrahnya saya, kami; orang tuanya tidak berhenti untuk tetap membacakan Al-Fatihah ketika dia mau tidur, bermain, dan waktu-waktu yang memungkinkan lainnya. Usia 2 tahun ketika saya pulang kampung, di tengah jalan kembali ke Bombana, di mobil angkot, Hafshoh mengantuk. Saya sempat kaget, karena pada saat matanya sayu, dia membaca Al Fatihah dengan lancar sampai tertidur.
Saya sempat berpikir kok bisa yah?
Abuha (ayahnya-ed) pun begitu, sewaktu mau tidur, Hafshoh membacakan abuha surat pembuka Al-Qur’an tersebut.
Akhirnya…
Investigasi ini menghasilkan beberapa kesimpulan:
Pertama; Hafshoh tipe anak yang dibacakan berulang-ulang dan dengan itu dia menerima dan mampu mengulangi. Dan perlu pula diketahui bahwa anak memiliki ingatan yang kuat.
Anak-anak pada fase pertama memiliki karakteristik ingatan yang kuat. Sudah semestinya kita arahkan untuk menuntut ilmu dan mengajari mereka perkara-perkara agama. Seperti menghafal al-Quran al-Karim dan sunah nabi yang suci serta menanamkan aqidah yang benar. (Salim Sholih Ahmad Ibn Madhi. 2011. 30 Langkah Mendidik Anak Agar Mengamalkan Ajaran Agama. IslamHouse.com hal. 23)
Kedua; kalau metodenya tidak sesuai dengan gaya belajarnya, hasilnya tidak akan maksimal (lihat metode pertama, talqin per frasa tidak berhasil untuknya).
Ketiga; kalau Hafshoh bisa, masa anak lain tidak bisa? Coba lihat anak sekeliling yang bisa menyanyikan lagu-lagu yang sering mereka dengar? Apalagi Al-Qur’an?
Keempat; jangan patah semangat.
Kelima; anda boleh mencoba metode ini jika sesuai dengan gaya belajar anak anda. Bacakan surat target pada saat dia bermain, tidur, perdengarkan murottal surat target ketika dia makan, dll. Kalau untuk Hafshoh, kalau dia lagi semangat, biasanya 3 atau 4 hari sudah bisa dia hapal. Semakin hari, dia akan semakin baik insyaAllah.
Jangan lupa, sering perlihatkan anak anda video anak penghafal Qur’an. Hindari music, lagu, dan film-film kartun yang tidak mendidik. Bahkan lebih baik jika kotak segiempat itu di lewati saja acara kartunnya. Satu keuntungan, di kos saya tidak ada TV, jadi Hafshoh mana bisa melotot nonton kartun tiap hari.
Hanya saja, sekarang yang jadi PR bagi kami adalah murojaahnya (pengulangan hafalannya -ed). Kadang dia tidak mau murojaah. Mau lanjut-lanjut terus. Aduh, mana bisa? I must find another way. Ada yang punya saran? Apa cerita Bunda?
Wa Saripah Ummu Hafshoh
20 Maret 2015

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar kirim ke email kami :)

QRIS KCI

QRIS KCI

Anchor Rinaldi KCI

Lokasi Kegiatan

Pengunjung

Populer

Diberdayakan oleh Blogger.