Intro to Sosmed - Day 6
Kita akan bahas tiga sub bab mengenai sosmed yg akan jadi pondasi pemikiran teman2 dalam menggunakan sosmed sebagai media untuk mencari trafik (orang yg mengunjungi akun/page kita). Ini penting untuk diketahui sebelum kita bahas masing-masing platform sosmed agar teman2 nantinya tidak pusing dg taktik2 marketing sosmed yg sudah banyak beredar di internet.
1. Apa itu sosial media?
Sosial media artinya teknologi interaktif dimana kita bisa berbagi konten dan berinteraksi secara virtual dengan banyak orang lalu membuat koneksi dari hal-hal itu. Karena perkembangan teknologi ini maka ada beberapa hal yg lebih menjelaskan definisi dari sosmed, yaitu:
- Interaktif web app yang berbasis internet
- Berbagi konten dan bisa berinteraksi lewat komen, like, share lalu menjadi data engagement
- Bisa buat akun profile yg akan jadi basis dalam berinteraksi dan hal lainnya (link ke luar medsos)
- Ada fitur yg memungkinkan kita saling terhubung (social network)
Awal dari sosial media sebenarnya muncul karena adanya kebutuhan komunikasi anak muda seperti sms, lalu muncul email dimana secara harga jauh lebih murah dan cepat, lalu setelah internet di negara maju cukup terjangkau muncul beberapa platform sosmed seperti linkedin, friendster, dan facebook sekitar tahun 2004. Teknologi ini sangat membantu orang yg jauh untuk dapat menjalin komunikasi lebih murah dan efisien, ditambah berbagai fitur sosial yg kreatif seperti social games, share konten, likes, tag akun dll yg menjadikan platform ini ramai dikunjungi.
Setelah itu bermunculan banyak jenis sosmed yang memang dibuat secara khusus untuk bagus dalam satu jenis fitur, berikut jenis-jenis platform sosial media yg kami ketahui:
- Web Blog atau Berita: artikel yg bisa dikomentari
- Discord, ome.tv: livestreaming app
- WhatsApp & Telegram: chat + grup
- Quora, Brainly, AskFM: tanya jawab
- Bukalapak, Tokopedia, Shopee: marketplace
- Pinterest, Flipboard, Instagram: konten kurasi/koleksi
- Kaskus, Reddit, Stackoverflow: forum diskusi online
- Yelp, TripAdvisor, Zomato: review produk online
- Etsy, Polyvore, fancy: social shopping
- Facebook, Linkedin: social networking
- 9GAG, 1CAK: meme konten
Masih banyak lagi jenis sosial media yg masih dikembangkan dan punya fitur spesifik yg digunakan mungkin untuk tujuan tertentu pula. Inti dari dibuatnya sosmed adalah untuk saling terhubung kemudian bisa melakukan sesuatu yg bermanfaat. Walaupun semakin kesini banyak juga penggunaan sosmed itu jadi sangat negatif seperti cyber bullying, foto dan konten palsu, jaringan penipuan dan hal kriminal lainnya.
Banyak wacana muncul untuk demokratisasi sosmed sebagai hak warga di era digital dimana isinya banyak sekali keinginan untuk menghilangkan pemilik platform yg hari ini adalah perusahaan yg selalu mengeruk keuntungan dari aktivitas sosial kita. Namun memang belum ada gerakan yg besar ke arah sana karena memang dibutuhkan biaya yg besar untuk mewujudkannya. Hal ini muncul karena banyak sekali permasalahan sosmed muncul dari pemilik platform yg punya tujuan tertentu atau tekanan dari pemerintah dan pihak lain yg berkuasa atau berduit.
2. Kenapa kita pakai sosial media?
Ada 10 alasan kenapa orang pakai sosial media, ini harus teman2 perhatikan bahwa gak banyak orang yg bener2 buka sosmed untuk lihat dan cari produk ya, memang beda dg marketplace dimana orang buka itu untuk lihat dan cari produk yg mereka butuhkan. Namun sebagai tempat untuk meningkatkan awareness dan branding, sosial media sangat dapat diandalkan karena konten kita dikonsumsi lebih cepat dan lebih banyak. (data dari global web index)
- Untuk tetap terhubung dg teman dan keluarga (42%)
- Agar up to date terhadap berita dan kejadian di sekitar (41%)
- Ngisi waktu luang aja (39%)
- Nyari konten lucu dan menghibur (37%)
- Networking secara umum dg orang seminat (34%)
- Karena banyak teman disini (33%)
- Share foto atau video (32%)
- Share opini mengenai banyak hal (30%)
- Riset produk yg mau dibeli (29%)
- Untuk bertemu orang baru (27%)
Semua alasan di atas itulah yg jadi alasan kuat mereka tetap memakai sosial media sehingga sebagai marketer kita harus “memenuhi” keinginan mereka itu. Bisa dilihat juga memang gak banyak orang yg buka sosmed untuk hal-hal serius sehingga untuk teman2 yg mau buat konten serius yg panjang dan dalam lebih baik pakai web blog atau platform sosmed yg dirancang untuk konten yg lebih serius sehingga bisa mendapatkan audience yg cocok.
Selain hal diatas, sosmed juga sebenarnya memberikan banyak sekali dampak secara sosial dan psikologis karena banyak orang yg melakukan konfirmasi sosial lewat konten yg dibuat oleh akun yg dipercaya sebagai expert karena jumlah followersnya atau jumlah engagementnya. Sehingga banyak sekali terjadi perdebatan, polarisasi, stereotyping, bullying, dan perubahan cara anak muda berkomunikasi.
Awalnya ingin terlihat beda namun kesini-sini malah jadi gak bisa berhenti dan malah merusak banyak orang yg ikutan. Walaupun banyak juga hal-hal baik seperti gerakan sosial atau sejenisnya yang bisa dimulai lewat sosial media, balik lagi memang ke penggunanya bukan ke teknologinya. Walaupun pemilik platform sebenarnya bisa menghentikan hal buruk dengan menerapkan peraturan yg sesuai, cuma kadang berbenturan dg kepentingan duit :)
3. Sosial media di mata marketer
Sebagai digital marketer kita melihat sosial media sebagai salah satu dari sekian banyak saluran marketing yg bisa dipakai untuk mendapatkan calon pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama. Di digital space ini selain sosial media, ada juga search engine yg menghasilkan trafik yg besar sehingga bila kedua sumber trafik ini bisa dimanfaatkan dengan baik maka nantinya teman2 akan mampu membuat sumber trafik sendiri dengan awalnya mengambil atau mengakuisisi trafik yg ada di web-web besar ini.
Namun berbeda dengan search engine yang mendapatkan trafik karena ada kebutuhan pencarian info yang spesifik maka sosial media mendapatkan trafik karena banyak orang yang ingin terhubung dan melihat realita sosial disekitarnya. Maka basicnya adalah kita buat dulu konten yg akan jadi alasan kenapa mau ikuti akun kita kemudian dalam prosesnya kita jaga terus interaksi untuk mendapatkan satu message yg kuat, setelah itu baru kita bisa mulai melakukan monetisasi atau jualan yamg tetap sesuai kebutuhan audiens kita tadi.
Terakhir kita akan bahas satu kasus penggunaan sosmed yg cukup mencengangkan, khususnya facebook yang kemudian jadi pembicaraan yg sangat seru di dunia digital, yaitu kasus cambridge analytica (boleh google kasus ini untuk lihat detailnya). Ini bukan universitas ya, tapi satu institusi riset pemasaran dan bisnis yang awalnya adalah proyek seorang professor yang meneliti kepribadian seseorang lewat akun facebooknya lalu menentukan perkiraan pilihan politik mereka lewat aktivitas onlinenya di facebook.
Hal yang bermasalah karena adanya pencurian data akun facebook sebanyak 50 juta secara illegal yang metode pengumpulannya lewat riset untuk pembuatan aplikasi digital kemudian malah digunakan untuk kegiatan bisnis propaganda politik yang layanannya banyak juga melakukan black campaign dan hal kriminal lainnya. Mereka berhasil memenangkan trump dan juga beroperasi di negara lain dengan iming-iming kepastian kemenangan dalam kontestasi politik.
Lewat kejadian ini kepercayaan akan facebook menurun tajam, harga sahamnya pun turun hingga 6,7% lalu muncul #deletefacebook sebagai gerakan ketidakpercayaan terhadap platform sosial media ini. Untuk meredam gejolak ini facebook menunjuk perusahaan forensik digital stroz friedberg untuk meneliti apakah masih ada data-data tersebut. Sebagai marketer kita bisa memanfaatkan sosial media untuk mendapatkan data yang dibutuhkan lewat konten yang sesuai, lalu dari data tadi kita bisa mulai menawarkan bisnis kita kepada orang yang memang sesuai dengan profil target market kita.
Bagaimana cara pakai tiap platform sosmed ada di materi besok ya teman-teman :)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar kirim ke email kami :)